Barros Menyebut Fadillah Dengan Faletehan. Ini Barangkali Lafal Orang
Portugis Untuk Fadillah Khan. Tome Pinto Menyebutnya Tagaril Untuk Ki
Fadil [ Julukan Fadillah Khan Sehari-Hari ]. Kretabhumi I/2 Menyebutkan,
Bahwa Makam Fadillah Khan [ Disebut Juga Wong Agung Pase ] Terletak Di
Puncak Gunung Sembung Berdampingan [ Di Sebelah Timurnya ] Dengan Makam
Susushunan Jati. Hoesein Djajaningrat [ 1913 ] Menganggap Fadillah
Identik Dengan Susuhunan Jati. Nama Fadillah Sendiri Baru Muncul Dalam
Buku Sejarah Indonesia Susunan Sanusi Pane [ 1950 ]. Carita Parahiyangan
Menyebut Fadillah Dengan Arya Burah. Pasukan Fadillah Yang Merupakan
Gabungan Pasukan Demak-Cirebon Berjumlah 1967 Orang. Sasaran Pertama
Adalah Banten, Pintu Masuk Selat Sunda.
Kedatangan Pasukan
Ini Telah Didahului Dengan Huru-Hara Di Banten Yang Ditimbulkan Oleh
Pangeran Hasanudin Dan Para Pengikutnya. Kedatangan Pasukan Fadillah
Menyebabkan Pasukan Banten Terdesak. Bupati Banten Beserta Keluarga Dan
Pembesar Keratonnya Mengungsi Ke Ibukota Pakuan. Hasanudin Kemudian
Diangkat Oleh Ayahnya [ Susuhunan Jati ], Menjadi Bupati Banten [ 1526
]. Setahun Kemudian, Fadillah Bersama 1452 Orang Pasukannya Menyerang
Dan Merebut Pelabuhan Kalapa. Bupati Kalapa Bersama Keluarga Dan Para
Menteri Kerajaan Yang Bertugas Di Pelabuhan Gugur. Pasukan Bantuan Dari
Pakuan Pun Dapat Dipukul Mundur. Keunggulan Pasukan Fadillah Terletak
Pada Penggunaan Meriam Yang Justru Tidak Dimiliki Oleh Laskar Kerajaan Pajajaran.
Bantuan
Portugis Datang Terlambat Karena Francisco De Sa Yang Ditugasi
Membangun Benteng Diangkat Menjadi Gubernur Goa Di India. Keberangkatan
Ke Sunda Dipersiapkan Dari Goa Dengan 6 Buah Kapal. Galiun Yang Dinaiki
De Sa Dan Berisi Peralatan Untuk Membangun Benteng Terpaksa Ditinggalkan
Karena Armada Ini Diterpa Badai Di Teluk Benggala. De Sa Tiba Di Malaka
Tahun 1527. Ekspedsi Ke Sunda Bertolak Dari Malaka. Mula-Mula Menuju
Banten, Akan Tetapi Karena Banten Sudah Dikuasai Hasanudin, Perjalanan
Dilanjutkan Ke Pelabuhan Kalapa. Di Muara Cisadane, De Sa Memancangkan
Padrao Pada Tanggal 30 Juni 1527 Dan Memberikan Nama Kepada Cisadane
"Rio De Sa Jorge".
Kemudian Galiun De Sa Memisahkan Diri.
Hanya Kapal Brigantin [ Dipimpin Duarte Coelho ] Yang Langsung Ke
Pelabuhan Kalapa. Coelho Terlambat Mengetahui Perubahan Situasi,
Kapalnya Menepi Terlalu Dekat Ke Pantai Dan Menjadi Mangsa Sergapan
Pasukan Fadillah. Dengan Kerusakan Yang Berat Dan Korban Yang Banyak,
Kapal Portugis Ini Berhasil Meloloskan Diri Ke Pasai. Tahun 1529
Portugis Menyiapkan 8 Buah Kapal Untuk Melakukan Serangan Balasan, Akan
Tetapi Karena Peristiwa 1527 Yang Menimpa Pasukan Coelho Demikian
Menakutkan, Maka Tujuan Armada Lalu Di Ubah Menuju Pedu.
Setelah Sri Baduga Wafat, Kerajaan Pajajaran
Dengan Cirebon Berada Pada Generasi Yang Sejajar. Meskipun Yang
Berkuasa Di Cirebon Syarif Hidayat, Tetapi Dibelakangnya Berdiri
Pangeran Cakrabuana [ Walasungsang Atau Bernama Pula Haji Abdullah Iman
]. Cakrabuana Adalah Kakak Seayah Prabu Surawisesa. Dengan Demikian,
Keengganan Cirebon Menjamah Pelabuhan Atau Wilayah Lain Di Kerajaan Pajajaran
Menjadi Hilang. Meskipun, Cirebon Sendiri Sebenarnya Relatif Lemah.
Akan Tetapi Berkat Dukungan Demak, Kedudukannya Menjadi Mantap. Setelah
Kedudukan Demak Goyah Akibat Kegagalan Serbuannya Ke Pasuruan Dan
Panarukan [ Bahkan Sultan Trenggana Terbunuh ], Kemudian Disusul Dengan
Perang Perebutan Tahta, Maka Cirebon Pun Turut Menjadi Goyah Pula. Hal
Inilah Yang Menyebabkan Kedudukan Cirebon Terdesak Dan Bahkan Terlampaui
Oleh Banten Di Kemudian Hari.
Perang Cirebon - Kerajaan Pajajaran
Berlangsung 5 Tahun Lamanya. Yang Satu Tidak Berani Naik Ke Darat, Yang
Satunya Lagi Tak Berani Turun Ke Laut. Cirebon Dan Demak Hanya Berhasil
Menguasai Kota-Kota Pelabuhan. Hanya Di Bagian Timur Pasukan Cirebon
Bergerak Lebih Jauh Ke Selatan. Pertempuran Dengan Galuh Terjadi Tahun
1528. Di Sini Pun Terlihat Peran Demak Karena Kemenangan Cirebon Terjadi
Berkat Bantuan Pasukan Meriam Demak Tepat Pada Saat Pasukan Cirebon
Terdesak Mundur. Laskar Galuh Tidak Berdaya Menghadapi "Panah Besi Yang
Besar Yang Menyemburkan Kukus Ireng Dan Bersuara Seperti Guntur Serta
Memuntahkan Logam Panas". Tombak Dan Anak Panah Mereka Lumpuh Karena
Meriam. Maka Jatuhlah Galuh. Dua Tahun Kemudian Jatuh Pula Kerajaan
Talaga, Benteng Terakhir Kerajaan Galuh.
Sumedang Masuk Ke
Dalam Lingkaran Pengaruh Cirebon Dengan Dinobatkannya Pangeran Santri
Menjadi Bupati Sumedang Pada Tanggal 21 Oktober 1530. Pangeran Santri
Adalah Cucu Pangeran Panjunan, Kakak Ipar Syarif Hidayat. Buyut Pangeran
Santri Adalah Syekh Datuk Kahfi Pendiri Pesantren Pertama Di Cirebon.
Ia Menjadi Bupati Karena Pernikahannya Dengan Satyasih, Pucuk Umum [
Unun? ] Sumedang. Secara Tidak Resmi Sumedang Menjadi Daerah Cirebon.
Dengan Kedudukan Yang Mantap Di Timur Citarum, Cirebon Merasa
Kedudukannya Mapan. Selain Itu, Karena Gerakan Ke Pakuan Selalu Dapat
Dibendung Oleh Pasukan Surawisesa, Maka Kedua Pihak Mengambil Jalan
Terbaik Dengan Berdamai Dan Mengakui Kedudukan Masing-Masing. Tahun 1531
Tercapai Perdamaian Antara Surawisesa Dan Syarif Hidayat. Masing-Masing
Pihak Berdiri Sebagai Negara Merdeka. Di Pihak Cirebon, Ikut
Menandatangani Naskah Perjanjian, Pangeran Pasarean [ Putera Mahkota
Cirebon ], Fadillah Khan Dan Hasanudin [ Bupati Banten ].
Perjanjian
Damai Dengan Cirebon Memberikan Peluang Kepada Surawisesa Untuk
Mengurus Dalam Negerinya. Setelah Berhasil Memadamkan Beberapa
Pemberontakkan, Ia Berkesempatan Menerawang Situasi Dirinya Dan
Kerajaannya. Warisan Dari Ayahnya Hanya Tinggal Setengahnya, Itupun
Tanpa Pelabuhan Pantai Utara Yang Pernah Memperkaya Kerajaan Pajajaran
Dengan Lautnya. Dengan Dukungan 1.000 Orang Pasukan Belamati Yang Setia
Kepadanyalah, Ia Masih Mampu Mempertahankan Daerah Inti Kerajaannya.
Dalam
Suasana Seperti Itulah Ia Mengenang Kebesaran Ayahandanya. Perjanjian
Damai Dengan Cirebon Memberi Kesempatan Kepadanya Untuk Menunjukkan Rasa
Hormat Terhadap Mendiang Ayahnya. Mungkin Juga Sekaligus Menunjukkan
Penyesalannya Karena Ia Tidak Mampu Mempertahankan Keutuhan Wilayah
Pakuan Kerajaan Pajajaran Yang Diamanatkan Kepadanya.
Dalam Tahun 1533, Tepat 12 Tahun Setelah Ayahnya Wafat, Ia Membuat
Sasakala [ Tanda Peringatan ] Buat Ayahnya. Ditampilkannya Di Situ
Karya-Karya Besar Yang Telah Dilakukan Oleh Susuhunan Kerajaan Pajajaran.
Itulah Prasasati Batutulis Yang Diletakkannya Di Kabuyutan Tempat Tanda
Kekuasaan Sri Baduga Yang Berupa Lingga Batu Ditanamkan. Penempatannya
Sedemikian Rupa Sehingga Kedudukan Antara Anak Dengan Ayah Amat Mudah
Terlihat. Si Anak Ingin Agar Apa Yang Dipujikan Tentang Ayahnya Dengan
Mudah Dapat Diketahui [ Dibaca ] Orang. Ia Sendiri Tidak Berani Berdiri
Sejajar Dengan Si Ayah. Demikianlah, Batutulis Itu Diletakkan Agak Ke
Belakang Di Samping Kiri Lingga Batu.
Saadat Padjadjaran
Ashadu sahadat islam,
Sarsilah gusti panutan,
Panut pangkon pangandika,
Kanjeng gusti rosul,
Anembah guru,
Anembah ratu,
Anembah telekon agama islam,
Syeh haji kuncung putih,
Kian santang kan lumejang,
Kudrat yaa insun qursy Allah,
Susuci
Sri suci tunggal sabangsa,
Banyu suci tungggal sabangsa,
Geni suci tunggal sabangsa,
Braja suci tunggal sabangsa,
Suka suci mulya badan sampurna,
Sampurna kersaning allah ta'ala,
Lailahaillallah Muhammadarrasulullah.
Ashadu sahadat islam,
Sarsilah gusti panutan,
Panut pangkon pangandika,
Kanjeng gusti rosul,
Anembah guru,
Anembah ratu,
Anembah telekon agama islam,
Syeh haji kuncung putih,
Kian santang kan lumejang,
Kudrat yaa insun qursy Allah,
Susuci
Sri suci tunggal sabangsa,
Banyu suci tungggal sabangsa,
Geni suci tunggal sabangsa,
Braja suci tunggal sabangsa,
Suka suci mulya badan sampurna,
Sampurna kersaning allah ta'ala,
Lailahaillallah Muhammadarrasulullah.
Saya Ibu Rohani
BalasHapusingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKI di MALAYSIA. jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKI itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentang.(AKI KUSMONO).dan katanya nomor yg di berikan oleh (AKI KUSMONO) bener-bener tembus 100% dan kebetulan juga saya sering pasan nomor:akhirnya saya coba untuk menghubungi.( AKI KUSMONO) dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor GHOIB, dan nomor GHOIB yg diberikan (AKI KUSMONO).ALHAMDULILLAH itu bener-bener terbukti tembus 100% yaitu:SINGAPORE 8697 dan saya sangat bersyukur kpd ALLAH S.W.T berkat bantuan AKI. kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk berkumpul dengan keluarga dan bisa juga buka usaha sendiri.mungkin saya tidak bisa membalas budi baik.( AKI KUSMONO) Saya IBU ROHANI bersama dengan keluarga besar, hanya bisa membalas dengan do'a semoga kebaikan (AKI KUSMONO) di bls oleh ALLAH S.W.T Aminnnnnn dan bagi teman" atau pung sahabat" saya yg menjadi TKI/TKW seperti saya,bila ada yg butuh bantuan hubungi saja langsung.Beliau (AKI KUSMONO) DI NOMOR HP: {_+6285244253247_} insya ALLAH beliau akan membantu anda dengan tulus.
Ini benar-benar KISAH NYATA dari saya seorang TKI MALAYSIA
SEMOGA BERMAMFA'AT BUAT KALIAN SMUA NYA DAN JANGAN PERNAH RAGU ATAU JANGAN PERNAH TAKUT,UNTUK MENGHUBUNGi AKI KUSMONO di nomor HP {_+6285244253247_}
Angka GHOIB:SINGAPURA
Angka GHOIB:HONGKONG
Angka GHOIB:MALAYSIA
Angka GHOIB:TOTO MAGNUM
Angka GHOIB:LAOS
Angka GHOIB:SIDNEY
Angka GHOIB:CAMBODIA
Angka GHOIB:CHINA
Angka GHOIB:KOREA
Angka GHOIB:TOTO KUDA
Angka GHOIB:ARAB SAUDI
Angka GHOIB:BRUNEI DARUSSALAM
Angka GHOIB:TAIWAN
Angka GHOIB:JEPANG
Angka GHOIB:THAILAND
Angka GHOIB:THAI LOTTO
Angka GHOIB:THAI LOTTERY
Angka GHOIB:TOKYO
Angka GHOIB:MACAU
TERIMAKASI...